CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Selasa, 17 Maret 2009

Nasib Malang seorang wanita

MIDAH SI MANIS BERGIGI EMAS
Judul : Midah si manis bergigi emas.
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara, Jakarta 2003.
Tebal : 132 halaman.

Buku Pramoedya ini menggambarkan penderitaan kaum perempuan karena perlakuan buruk kaum laki laki. Midah seorang gadis manis anak Haji Abdul pedagang dari kampung Cibatok tapi sudah tinggal di Jakarta. Haji Abdul, penggemar Umi Kalsum, memperlakukan anaknya dengan keras. Suatu hari dia tega memukulnya ketika dia tahu Midah mendengarkan kroncong karena dia menganggap lagu kroncong adalah haram.
Midah dikawinkan dengan Haji Terbus dari kampung Cibatok. Orangnya gagah, makmur, tegap, berkumis lebat dan bermata tajam. Sayang Midah baru tahu istrinya sudah banyak ketika dia sudah hamil tiga bulan. Midahpun lari dari suaminya. Tidak berani langsung ke rumah orang tuanya, Midah menuju rumah Riah, pembantunya dulu. Riah menyampaikan kabar ini kepada haji Abdul. Reaksinya marah sehingga Midah terpaksa pergi. Dia lantas bertemu dan bergabung dengan sebuah kelompok pengamen keroncong. Dalam keadaan hamil Midah, yang dipanggil si manis, ikut berkeliling untuk menyanyi.
Di tengah kesulitan – tidak punya uang dan tidak punya suami- Midah melahirkan anaknya. Bidan dan karyawan rumah sakit memperlakukannya dengan sinis dan kejam. Ketika mau keluar, bayinya telanjang, tidak diberi pakaian apapun. Di penginapan tempat rombongan pengamen tidur dia disambut dengan dingin. Tapi kepala rombongan mau mengawininya. Midah bingung karena dia belum resmi cerai. Dia menolak sehingga dia dibenci.
Ketika sedang menyusi anaknya Midah bertemu Riah. Midah tidak mau diajak pulang. Riah mengikuti dan melihat bagaimana anak mantan majikannya mengamen keliling. Untuk memenangkan persaingan dengan Nini penyayi lain di rombongan, Midah pasang gigi emas. Akibatnya konflik menajam dan dia tinggalkan rombongan itu.
Berita tentang Midah sampai ke Haji Abdul yang sudah surut usahanya. Dia terguncang. Dengan sedih dicarinya Midah ke berbagai tempat. Sayang usahanya gagal sehingga dia jatuh sakit. Siang malam Haji Abdul tenggelam dalam zikir.
Midah menyanyi di daerah Jatinegara. Suatu hari Midah bertemu seorang polisi bernama Ahmad. Dia melatih Midah menyayi. Midah mulai merasa mencintai nya sampai mereka berbuat terlalu jauh.
Midah akhirnya menyayi di radio. Orang tuanya mendengarkan. Ibunya lantas mencarinya. Akhirnya dia temukan rumah Midah. Ketika dia datang hanya bertemu Rodjali anak Midah. Rodjali dibawanya pulang.
Suatu hari Midah sampaikan pada Ahmad bahwa dia sudah hamil. Tapi Ahmad menolak mengakui karena dia yakin midah punya banyak pacar. Midah terpaksa pulang dan mengakui keadaannya.
Beberapa lama di rumah orang tuanya Midah memutuskan pergi lagi. Rodjali ditinggal dan dengan anak dalam kandungannya dia pergi. Kecantikannya, kepandaiannya menyayi dan kewanitaannya dijadikan sumber rejekinya dengan melanggar segala norma ajaran orang tuanya. Dia menjadi penyayi, bintang film dan lebih lagi.
Midah adalah korban laki laki. Ayahnya memperlakukannya terlalu keras. Suaminya tidak benar benar memperhatikannya. Ahmad hanya ingin kenikmatan dari dia. Orang lain juga hanya menginginkan kecantikannya.
*

0 comments: